Semarang (23/8) – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyoroti pentingnya keamanan siber dalam perkembangan teknologi pada acara Anugerah Bug Bounty Competition Kemendikbudristek 2023 di Hall Kewirausahaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Diponegoro (Undip). Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini merupakan edisi kedua yang diinisiasi oleh EDU CSIRT (Education Computer Security Incident Response Team) Pusdatin Kemendikbudristek, sebagai upaya mengatasi kebocoran data yang semakin merajalela.
Kegiatan ini juga mendukung regulasi Persesjen No.11 Tahun 2022 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) di lingkungan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kemendikbudristek. Hasan Chabibie, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Kapusdatin) Kemendikbudristek, mengapresiasi keberhasilan acara ini dengan jumlah peserta yang signifikan lebih besar dari tahun sebelumnya. Dimana jumlah peserta yang terdaftar pada tahun 2022 tercatat sejumlah 228 peserta, sedangkan di tahun 2023 jumlah peserta terdaftar mencapai 504 peserta.
Ajang ini juga menampilkan seminar keamanan informasi yang dilaksanakan secara hybrid via zoom meeting, dengan menghadirkan narasumber Menteri Riset dan Teknologi pada Kabinet Kerja (2014–2019) dan juga selaku pewakilan dari FEB Undip Prof. Drs. H. Mohamad Nasir, serta materi menarik dari CEO Braincorp, Romi Satria Wibawa, M.Eng., Ph.D.
Adapun Wakil Dekan FEB Undip, Drs. Waskito Kawedar, M.Si.,A.kt, menyampaikan terima kasih kepada Kemendikbudristek berkenan untuk menjadikan Undip sebagai tempat pelaksanaan Anugerah Bug Bounty Kemendikbudristek 2023. Dengan diadakan acara ini yang dirangkai dengan seminar diharapkan dapat menginspirasi undangan yang hadir dari kalangan pelajar dan pendidik yang ada di Kota Semarang maupun se-Nusantara yang ikut hadir secara daring.
Bug Bounty Competition akan menjadi kegiatan tahunan untuk mengawal implementasi SPBE di lingkungan Kemendikbudristek. Dalam ajang ini, tercatat 208 laporan temuan celah kerawanan dari aplikasi-aplikasi yang dimiliki unit kerja Kemendikbudristek, membantu perbaikan aplikasi dan meningkatkan keamanan informasi di lingkungan tersebut. Harapannya event ini menjadi ajang kolaborasi antar Pusdatin Kemendikbudristek, pemilik layanan dan para Bug Hunter untuk mengimplementasikan SPBE di lingkungan Kemendikbudristek. Serta dapat menjadi budaya positif dalam menghadapi insiden siber.
Di puncak acara diserahkan penghargaan kepada 3 pemenang pada masing-masing kategori Pendidik, kategori Mahasiswa, dan kategori Siswa.